• SLIDER-1-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com [...]

  • SLIDER-2-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com [...]

  • SLIDER-3-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com [...]

  • SLIDER-4-TITLE-HERE

    Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com [...]

Jumat, 29 Juli 2011

Paradigma Pendidikan Indonesia

Posted by Farid Station on 09.16


Sebelum tanggal 2 Mei yang bertepatan Hari Pendidikan, beberapa minggu terakhir kita disuguhi berita yang menarik dari bidang pendidikan. Mulai Putusan Mahkamah Konstitusi Putusan Nomor 11-14-21-126 dan 136/PUU-VII/2009 mengenai uji materiil Undang-Undang No. 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan, prestasi Indonesia sebagai juara umum International Conference of Young Scientists (ICYS) ke-17 di Denpasar, Bali serta yang terakhir adalah hasil Ujian Nasional. 

Ini juga dibarengi dengan peningkatan prestasi beberapa Universitas di Indonesia yang masuk dalam 500 Universitas terbaik di dunia. Prestasi demi prestasi yang diukir oleh anak bangsa tidak mempengaruhi kehidupan di Indonesia. Meningat pendidikan sebagai lokomtif pembaharuan dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini dikarenakan pendidikan kita yang masih berorientasi pada pasar. Bahkan karena tuntutan pasar sering manusia mengabaikan moral terhadap sesama maupun pada alam. Rumus yang berlaku adalah apa yang pasar inginkan maka banyak sekolah maupun Perguruan Tinggi yang berlomba-lomba memberikan kurikulum kepada anak didiknya. Penting kiranya melakukan perombakan paradigma dalam sistem pendidikan kita demi menjadi bangsa yang cerdas dalam mengelola potensi daerahnya masing-masing tanpa terprovokasi oleh pasar. Sehingga, masing-masing daerah memaksimalkan potensinya masing-masing.

Seperti Apa Kondisi Pendidikan dan Manusia Indonesia?
Dalam sebuah penelitian, diuangkapkan bahwa produktivitas manusia Indonesia begitu rendah. Hal ini dikarenakan kurang percaya diri, kurang kompetitif, kurang kreatif dan sulit berprakarsa sendiri (=selfstarter, N Idrus CITD 1999). Tentunya, hal itu disebabkan oleh sistem pendidikan yang top down, dan yang tidak mengembangkan inovasi dan kreativitas.

Dalam sebuah seminar yang bertajuk “Seminar Nasional Kualitas Pendidikan dalam Membangung Kualitas Bangsa” salah satu pembicaranya yakni Drs Engkoswara, M.Pd.,dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, menegaskan bahwa, memang dewasa ini, sepertinya pendidikan seakan mengalami kemajuan dengan pertumbuhan sarjana, pascasarjana hingga doktor di berbagai bidang dan munculnya gedung-gedung sekolah hingga perguruan tinggi yang cukup mewah. Sayangnya, hingga kini pendidikan tidak bisa diakses secara merata oleh penduduk Indonesia. 

Seiring dengan itu, tokoh cendikiawan muslim, Nurcholis Madjid mengakui bahwa, di Amerika, Jepang dan negara-negara lain baik di Asia dan Eropa, perkembangan pendidikan hampir merata. Sebab, anggaran yang dialokasikan ke pendidikan besar dan berjalan lancar. Tentu saja, pendapat ini tidak begitu saja dilontarkan. Menurutnya, paling tidak 65% penduduk Indonesia berpendidikan SD, bahkan tidak tamat. Selain itu kualitas pendidikan di negara ini juga dinilai masih rendah bila dibandingkan dengan negara lain. Tak heran jika Indonesia hanya menempati urutan 102 dari 107 negara di dunia dan urutan 41 dari 47 negara di Asia.

Cak Nur –panggilan akrab sang profesor— menegaskan dalam laporan statistik, penyandang gelar doktor (S3) di Indonesia sangat rendah. Dari satu juta penduduknya, yang bergelar S3 (diraih secara prosedur) hanya 65 orang. Amerika dari satu juta penduduknya, 6.500 orang bergelar S3, Israel 16.500, Perancis 5000, German 4.000, India 1.300 orang. Semua itu hasil dari pendidikan yang bermutu. Bolehlah kita berkaca pada Korea Selatan. Negara ini memberikan prioritas untuk majukan pendidikan. Pengadaan sandang, pangan dan papan perlu tapi pembangunan pendidikan jangan sampai dianaktirikan. Kemajuan sebuah negara sangat ditentukan tingkat pendidikan sumber daya manusianya. Contoh lainnya, Malaysia yang pada tahun 1970-an, masih mengimpor tenaga pengajar dari Indonesia. Kini, pendidikan di Malaysia jauh di atas Indonesia. Mengapa? Pemerintahnya memberikan perhatian yang sangat serius. Tidak seperti di Indonesia, pendidikan kurang diperhatikan

Pengenyahan Atas Nama Modernisasi
Modernisasi sering kali disalah tafsirkan dengan mengenyahkan kearifan lokal. Pendapat ini berawal dari modernisasi yang menimbulkan kerusakan lingkungan, sehingga memberikan gambaran bahwa modernisasi mengabaikan moralitas. Disinilah kearifan lokal perlu diajarkan dalam kurikulum pada setiap jenjang pendidikan. Membahas moralitas tidaklah selalu agama tetapi tiap-tiap daerah memiliki pandangan filosofis tentang kehidupan, hubungan sesama dan hubungan dengan alam. Dengan kurikulum ini menjadi seimbang antara intelektualitas dengan memperlakukan makhluk, karena perusakan baik fisik dan psikis alam serta sosial tidak seimbangnya hal tadi.

Ada kerinduan individu di Indonesia untuk kembali kepada nilai-nilai lama disebabkan kondisi riil saat ini yang jauh dari harapan. Dulu kita menganggap nenek moyang kita orang yang kolot dan kuno. Tetapi, sekarang kita tersadar bahwa apa yang diajarkan dan diturunkan melalui peribahasa, pantun maupun lagu mengandung makna serta pelajaran yang berhaga bagi kita, para penerusnya.


Sabtu, 09 Juli 2011

kaos eka mira bus

Posted by Farid Station on 07.40

  • UKURAN S, M, L Rp 60.000,-

  • UKURAN XL Rp 65.000,-

  • UKURAN XXL Rp 70.000,-

*) Harga Belum Termasuk Ongkos Kirim


New Mira_ Tentrem Scorpion King

Posted by Farid Station on 07.23

SEMAKIN GAHAR

 ECONOMI CLASS

Cheat Counter Strike 1.6

Posted by Farid Station on 06.05

Jadwal pembereangkatan PO Eka-Mira

Posted by Farid Station on 05.54

Jadwal Pemberangkatan PO MIRA dari Terminal Purabaya/Bungurasih*
Jam Keberangkatan
Nopol
18.48
S 7170 US
19.48
S 7208 US
19.36
S 7165 US
19.48
S 7228 US
20.00
S 7187 US
20.19
S 7221 US
20.40
S 7191 US
20.59
S 7266 US
21.18
S 7208 US
21.36
S 7172 US
21.56
S 7301 US
22.16
S 7289 US
22.40
S 7305 US
22.55
S 7166 US
23.09
S 7229 US
23.33
S 7186 US
23.54
S 7160 US
00.04
S 7156 US
00.45
S 7205 US
01.00
S 7159 US
01.11
S 7265 US
01.29
S 7282 US
01.39
S 7287 US
01.57
S 7158 US
02.08
S 7207 US
02.15
S 7253 US
02.24
S 7228 US
02.40
S 7157 US
02.55
S 7255 US
03.04
S 7209 US
03.22
S 7303 US
03.29
S 7067 US
03.39
S 7252 US
03.48
S 7175 US
04.08
S 7290 US
04.17
S 7168 US
04.29
S 7268 US
04.48
S 7169 US
04.56
S 7258 US
05.11
S 7211 US
05.20
S 7267 US
05.41
S 7276 US
05.58
S 7285 US
06.07
S 7190 US
Jam Keberangkatan
Nopol
06.24
S 7212 US
06.34
S 7176 US
06.47
S 7257 US
07.10
S 7286 US
07.39
S 7277 US
07.51
S 7278 US
08.15
S 7179 US
08.27
S 7210 US
08.40
S 7291 US
08.54
S 7173 US
09.12
S 7178 US
09.28
S 7073 US
09.35
S 7213 US
09.55
S 7260 US
10.09
S 7215 US
10.20
S 7261 US
10.37
S 7262 US
10.59
S 7277 US
11.10
S 7283 US
11.36
S 7265 US
11.55
S 7216 US
12.17
S 7217 US
12.34
S 7218 US
13.07
S 7222 US
13.21
S 7077 US
13.42
S 7263 US
14.12
S 7180 US
14.24
S 7223 US
14.38
S 7181 US
14.57
S 7288 US
15.06
S 7300 US
15.35
S 7280 US
15.54
S 7161 US
16.02
S 7306 US
16.19
S 7206 US
16.37
S 7162 US
16.47
S 7163 US
16.56
S 7185 US
17.04
S 7182 US
17.21
S 7302 US
17.39
S 7225 US
17.57
S 7183 US
18.07
S 7226 US
18.18
S 7281 US

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Search Site

 
  • Blogroll

  • Consectetuer

  • Popular

  • Comments